Seorang santri mendatangi rumah seorang Kyai di Kampung yangterkenal amat mumpuni dalam ilmu hadits. Tetapi saat ia memasuki rumahkyai dan duduk di ruang tamu, timbullah banyak pertanyaan dalam pikirnya mengapa banyak gambar tertempel di dinding, mulai dari gambar presiden dan wapresnya, hingga gambar keluarganya.
"Wah, kiyai ini konon ahli hadits, tetapi kok tidak mengamalkan hadits" pikir santri "Saya harus mempertanyakan masalah ini dengan kritis".
Melihat sang tamu duduk termenung, kyai bertanya " Nak , apa yang kamupikirkan ?"
"Saya tuh heran kyai, anda konon dikenal sebagai ahli hadits, tetapimengapa anda masih menempelkan foto-foto itu ?" tanya santri sambilmenunjuk ke arah dinding ." Bukankah itu menyalahi apa yang dinyatakanNabi ? " Tanya santri lagi.
Alih-alih langsung memberikan jawaban terhadap pertanyaan sang santri,Kyai dengan roman muka kaget dan kebingungan, melakukan gerakanseperti mencari-cari sesuatu dari saku baju kokonya, tetapi ia tidakmenemukan sesuatu, ia pun mencari-cari sesuatu dari dompetnya, tetapijuga tidak ada. Santri melihat Kyai dengan wajah bertanya-tanya.
Kyai memanggil pelayannya dan meminta agar istri Kyai mengambilkanuang Rp 50.000, karena ia teringat harus membayar upah kerja kepadatukang.
Saat mendengar alasan kyai yang sibuk- mencari-cari sesuatu, Santriberkata , " Oh pak Kyai, kalau begitu, tak usahlah risau, biar ini saya talangi dulu" kata Santri sambil menanggalkan kopiah hitamnya, kemudian mengambil selembar Senyuman HMS dari lipatan di kopiahnya.
Dengan muka ceria sang Kyai, menerima uang Rp 50.000 itu memandangigambar HMSnya, kemudian memandang ke dinding , laluberkata, " Wah... nak Santri, menjawab pertanyaan anda tentang haditsmemasang gambar, saya sih tidak separah anda , saya hanya memasangdi dinding dan itupun dhohir terlihat orang lain. Sementara anda menempatkan gambar HMS secara khusus, teramat pribadi, dan bahkan di tempat sangat mulya di atas kepala anda ".
"Wah, kiyai ini konon ahli hadits, tetapi kok tidak mengamalkan hadits" pikir santri "Saya harus mempertanyakan masalah ini dengan kritis".
Melihat sang tamu duduk termenung, kyai bertanya " Nak , apa yang kamupikirkan ?"
"Saya tuh heran kyai, anda konon dikenal sebagai ahli hadits, tetapimengapa anda masih menempelkan foto-foto itu ?" tanya santri sambilmenunjuk ke arah dinding ." Bukankah itu menyalahi apa yang dinyatakanNabi ? " Tanya santri lagi.
Alih-alih langsung memberikan jawaban terhadap pertanyaan sang santri,Kyai dengan roman muka kaget dan kebingungan, melakukan gerakanseperti mencari-cari sesuatu dari saku baju kokonya, tetapi ia tidakmenemukan sesuatu, ia pun mencari-cari sesuatu dari dompetnya, tetapijuga tidak ada. Santri melihat Kyai dengan wajah bertanya-tanya.
Kyai memanggil pelayannya dan meminta agar istri Kyai mengambilkanuang Rp 50.000, karena ia teringat harus membayar upah kerja kepadatukang.
Saat mendengar alasan kyai yang sibuk- mencari-cari sesuatu, Santriberkata , " Oh pak Kyai, kalau begitu, tak usahlah risau, biar ini saya talangi dulu" kata Santri sambil menanggalkan kopiah hitamnya, kemudian mengambil selembar Senyuman HMS dari lipatan di kopiahnya.
Dengan muka ceria sang Kyai, menerima uang Rp 50.000 itu memandangigambar HMSnya, kemudian memandang ke dinding , laluberkata, " Wah... nak Santri, menjawab pertanyaan anda tentang haditsmemasang gambar, saya sih tidak separah anda , saya hanya memasangdi dinding dan itupun dhohir terlihat orang lain. Sementara anda menempatkan gambar HMS secara khusus, teramat pribadi, dan bahkan di tempat sangat mulya di atas kepala anda ".
0 komentar:
Posting Komentar